Rubik
Program Pertunjukan
Enam karya pertunjukan yang merepresentasikan tema “Adaptasi” telah dikurasi melalui seleksi program Hibah Seni PSBK 2022. Selain menikmati ragam pertunjukan bunyi, teater, musik, dan tari, penonton juga akan dilibatkan dalam diskusi untuk memperdalam pengalamannya menonton seni pertunjukan.
Transisi, Transposisi
Jika pada Gugus Bagong 2020 transisi menjadi tema utama, tahun 2022 ini posisinya bergeser menjadi pendekatan dalam melihat karya yang ditampilkan program Rubik. Dalam rangka perluasan itu, kami memasukkan transposisi sebagai pendekatan untuk melengkapi transisi. Keduanya bekerja secara simultan dan saling menguatkan.
Transisi bertumpu pada konteks waktu yang terus bergerak. Sementara transposisi berpijak pada konteks pertukaran dan/atau perpindahan posisi. Posisi tidak selalu perihal tempat, tetapi juga tentang sudut pandang, garis pemikiran, dan sebagainya.
Pada transisi, subjek berada dalam kemungkinan untuk bersalin, bergeser, bahkan berubah. Oleh karena itu, subjek selalu berada dalam perubahan dari satu momen ke momen yang lain. Boleh jadi momen tersebut sangat spesifik dan personal, tetapi bisa juga bersifat publik dan terhubung dengan dramaturgi sosial dalam skala besar. Transposisi mengandaikan adanya jarak (dan batas). Jarak memungkinkan suatu tatapan serta pembacaan diberlangsungkan, juga meniscayakan relasi antarsubjek terjadi. Baik transisi maupun transposisi merupakan momen subjek melakukan interaksi, lantas menavigasi persilangan untuk saling berdialog.
Melalui dua kata kunci tersebut, pembacaan atas “adaptasi” sebagai kerangka tematik Gugus Bagong 2022 memperoleh signifikansinya. “Adaptasi” dapat dimaknai dengan dua cara. Pertama, sebagai momen penyesuaian diri subjek terhadap perubahan yang terjadi. Kedua, sebagai cara kerja intertekstual dalam metodologi penciptaan. Transisi dan transposisi semacam spiral yang saling berpilin. Demikianlah karya-karya pertunjukan pada program Rubik dikelola melalui kerangka tersebut.